Kemarau datang menjelang puasa, beberapa jadwal tanam jadi tertunda

Lebaran telah usai, saat ini juga telah memasuki musim kemarau. Biasanya pembibitan dan penanaman tanaman muda dilakukan sebelum musim kemarau datang, sehingga tidak memerlukan pemeliharaan intensif seperti pada musim kemarau.
Tetapi sayangnya, sebagian musim hujan bertepatan dengan bulan puasa, sehingga beberapa aktifitas harus dijadwal ulang karena tidak akan efektif ketika dijalankan di bulan puasa. Salah satunya misalnya proses penanaman tanaman muda di lahan. Karena cakupan lahan yang sangat luas, tenaga kerjanya sedang menjalankan ibadah puasa, sehingga tidak maksimal dalam pengerjaannya.
Sehingga mau tidak mau harus dilanjutkan setelah lebaran, setelah lebaran ini musim kemarau sedang “tinggi-tingginya”, sehingga akan berakibat buruk bagi tanaman muda yang perakarannya masih kurang baik dan masih dalam proses adaptasi dengan lingkungan barunya. Khususnya dalam hal penyerapan air. Kita tahu bahwa ketika musim kemarau, suplai air tentu sangat minim padahal tanaman muda tentu membutuhkan suplai air yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangannya agar optimal.
Inilah fungsi hidrogel, untuk membantu kondisi yang minim suplai air penambahan hidrogel adalah opsi yang sangat masuk akal. Dengan memberi tambahan hidrogel di sekitar akar tanaman, maka ada jaminan bahwa suplai air terhadap tanaman tersebut akan “kontinyu” walaupun lingkungan sekitarnya cenderung kering. Dengan suplai air yang cukup, maka pertumbuhan tanaman muda akan berlangsung optimal.

Tanaman Mint di dalam Hidrogel

Ada seorang penanya yang berasal dari Jakarta, apakah bisa tanaman saya, mint, ditanam dalam media hidrogel? Apakah bisa bertahan lama?
Jawabannya sangat bisa, pasti bisa.


Syaratnya adalah ketersediaan nutrisi / pupuk yang cukup untuk pertumbuhan mint itu sendiri. Kebanyakan orang beranggapan bahwa setelah menanam dengan hidrogel, segalanya sudah terpenuhi di dalam hidrogel. Hal tersebut yang membuat tanaman tidak bertahan lama di dalam hidrogel.
Bagaimanapun, hidrogel hanyalah media tanam yang menyediakan suplai air ke tanaman, sementara ‘makanan’ untuk tanaman harus tetap disuplai, misalnya dengan pemberian pupuk yang sesuai dengan karakteristik tanaman.
Begitu juga dengan mint, dengan menanam di dalam di dalam hidrogel, persoalan suplai air sudah pasti teratasi, tinggal bagaimana kita menjaga suplai nutrisi untuk tanaman kesayangan kita tersebut.
Jelas bukan? Pasti mudah bertanam mint dengan hidrogel.

Catatan tambahan:
Daun Mint atau dikenal dengan nama ilmiah Mentha piperita adalah sebuah tanaman herbal yang sangat terkenal di seluruh dunia, apalagi semenjak banyak digunakan untuk berbagai produk seperti penyegar napas, permen karet, pasta gigi, obat kumur dan minyak angin. Selain itu, banyak manfaat lain dari daun mint, informasi selengkapnya dapat dibaca di sini:
http://10-manfaat.blogspot.com/2012/08/manfaat-daun-mint-untuk-kesehatan.html