Lebaran telah usai, saat ini juga telah memasuki musim kemarau. Biasanya pembibitan dan penanaman tanaman muda dilakukan sebelum musim kemarau datang, sehingga tidak memerlukan pemeliharaan intensif seperti pada musim kemarau.
Tetapi sayangnya, sebagian musim hujan bertepatan dengan bulan puasa, sehingga beberapa aktifitas harus dijadwal ulang karena tidak akan efektif ketika dijalankan di bulan puasa. Salah satunya misalnya proses penanaman tanaman muda di lahan. Karena cakupan lahan yang sangat luas, tenaga kerjanya sedang menjalankan ibadah puasa, sehingga tidak maksimal dalam pengerjaannya.
Sehingga mau tidak mau harus dilanjutkan setelah lebaran, setelah lebaran ini musim kemarau sedang “tinggi-tingginya”, sehingga akan berakibat buruk bagi tanaman muda yang perakarannya masih kurang baik dan masih dalam proses adaptasi dengan lingkungan barunya. Khususnya dalam hal penyerapan air. Kita tahu bahwa ketika musim kemarau, suplai air tentu sangat minim padahal tanaman muda tentu membutuhkan suplai air yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangannya agar optimal.
Inilah fungsi hidrogel, untuk membantu kondisi yang minim suplai air penambahan hidrogel adalah opsi yang sangat masuk akal. Dengan memberi tambahan hidrogel di sekitar akar tanaman, maka ada jaminan bahwa suplai air terhadap tanaman tersebut akan “kontinyu” walaupun lingkungan sekitarnya cenderung kering. Dengan suplai air yang cukup, maka pertumbuhan tanaman muda akan berlangsung optimal.