Aplikasi hidrogel bening sebagai (Solusi) Persoalan Kemarau Panjang

Tahun ini adalah tahun dimana kemarau panjang sedang berlangsung, pada saat tulisan ini dibuat, seharusnya Indonesia sudah mengalami musim hujan, tetapi hanya sebagian kecil lokasi di Indonesia yang sudah merasakan hujan, itupun dengan intensitas yang rendah. Karena musim kemarau yang panjang ini juga menyebabkan kebakaran hutan di SUmatera dan Kalimantan semakin bertambah parah.
Di musim kemarau yang panjang ini, tentu saja banyak terjadi persoalan pada tanaman, terutama terhadap suplai air bagi tanaman yang baru disemai atau baru dipindah ke lubang tanam, minimal dalam 1-2 bulan tetap harus ada suplai air secara kontinyu.
Inilah fungsi hidrogel, hidrogel bisa jadi solusi terhadap kebutuhan air bagi tanaman yang belum memiliki perakaran yang kuat karena usianya masih belum cukup untuk mendapatkan suplai air secara mandiri.
Dengan aplikasi hidrogel, tanaman akan mendapatkan suplai air minimal 1 bulan sejak pertama diaplikasikan, untuk selanjutnya bisa dilakukan penyiraman jarang – jarang bagi tanaman yang kurang cukup mampu “mencari” sumber air sendiri.
Seperti tanaman – tanaman penutup tanah (ground cover) semisal rumput, ketela rambat, dll, perakaran tanaman – tanaman ini relatif tidak terlalu dalam, sehingga rawan terhadap kondisi kemarau panjang yang menyebabkan tanaman – tanaman ini kekurangan air. Tanaman – tanaman ini harus disiram setiap hari jika ingin tumbuh dengan baik, oleh karena itu, solusi hidrogel bisa menjadi alternatif yang bisa digunakan untuk mengurangi biaya (cost) tenaga kerja dalam merawat tanaman.
Jika tanpa hidrogel, dibutuhkan tenaga yang harus menyiram tanaman setiap hari, maka dengan aplikasi hidrogel, penyiraman bisa dilakukan satu minggu sekali, tenaga kerja yang diperlukan tentu saja relatif berkurang drastis untuk perawatan tanaman.

Kemarau datang menjelang puasa, beberapa jadwal tanam jadi tertunda

Lebaran telah usai, saat ini juga telah memasuki musim kemarau. Biasanya pembibitan dan penanaman tanaman muda dilakukan sebelum musim kemarau datang, sehingga tidak memerlukan pemeliharaan intensif seperti pada musim kemarau.
Tetapi sayangnya, sebagian musim hujan bertepatan dengan bulan puasa, sehingga beberapa aktifitas harus dijadwal ulang karena tidak akan efektif ketika dijalankan di bulan puasa. Salah satunya misalnya proses penanaman tanaman muda di lahan. Karena cakupan lahan yang sangat luas, tenaga kerjanya sedang menjalankan ibadah puasa, sehingga tidak maksimal dalam pengerjaannya.
Sehingga mau tidak mau harus dilanjutkan setelah lebaran, setelah lebaran ini musim kemarau sedang “tinggi-tingginya”, sehingga akan berakibat buruk bagi tanaman muda yang perakarannya masih kurang baik dan masih dalam proses adaptasi dengan lingkungan barunya. Khususnya dalam hal penyerapan air. Kita tahu bahwa ketika musim kemarau, suplai air tentu sangat minim padahal tanaman muda tentu membutuhkan suplai air yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangannya agar optimal.
Inilah fungsi hidrogel, untuk membantu kondisi yang minim suplai air penambahan hidrogel adalah opsi yang sangat masuk akal. Dengan memberi tambahan hidrogel di sekitar akar tanaman, maka ada jaminan bahwa suplai air terhadap tanaman tersebut akan “kontinyu” walaupun lingkungan sekitarnya cenderung kering. Dengan suplai air yang cukup, maka pertumbuhan tanaman muda akan berlangsung optimal.