Untuk mendapatkan aglaonema yang sehat, cantik dan terawat maka kita harus pandai – pandai dalam merawatnya. Merawat aglaonema gampang – gampang susah, kalau kita tahu cara yang pas dan efektif maka perawatannya pun akan mudah, terutama dimusim kemarau.
Beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam perawatan antara lain.
Media tanam
Pakis : pakis dapat menyimpan air dengan baik dan memiliki drainase dan aerasi yang bagus, akar dapat menyerap air dengan mudah dan leluasa untuk berkembang, tidak mudah lapuk dan memiliki daya tahan cukup tinggi
Sekam Bakar : sekam bakar memiliki kelebihan unsur yang terletak pada sifatnya yang steril dan daya tahanya mencapai 1 tahun, aerasinya cukup baik namun daya serapnya terhadap air kurang baik, sehingga harus dicampur dengan unsur yang dapat menyerap air
Pasir malang: pasir malang unsur media yang tingkat porositasnya cukup baik, karena itu penggunaanya digunakan untuk mencegah media yang terlalu basah dan air yang menggenang
Cocopeat : cocopeat adalah sabut kelapa hasil olahan, unsur ini sangat cocok digunakan bila menginginkan media yang cukup lembab untuk aglaonema khususnya di daerah yang kering dan panas, cocopeat dapat menahan air cukup lama dalam jumlah yang banyak, namun sifatnya mudah lapuk
Kaliandra : kaliandra cocok digunakan sebagai media di daerah kering dan panas, media ini cenderung cepat lembab sehingga rawan terjangkit cendewan pengganggu, sifatnya mudah lapuk dan hanya bertahan 4 – 6 bulan.
Yang kita gunakan adalah campuran antara ; sekam bakar, coco peat, pakis, pasir malang, kaliandra. Komposisi media sangat tergantung dari ketinggian lokasi dan kelembaban.
Penyiraman
Frekuensi dan dosis penyiraman disesuaikan dengan kondisi media dan lingkungn setempat. Lakukan penyiraman dengan air yang cukup, namun tidak menggenangi media. Bila kekurangan air pertumbuhan tanaman terhambat dan juga mengurangi jumlah anakan.
Jenis air untuk menyiram aglaonema juga penting diperhatikan. Memilih jenis air sebaiknya menghindari yang mengandung kaporit. Lebih baik menggunakan air murni ataupun air sumur yang belum terkontaminasi bahan kimia. Namun bagi Anda yang di daerahnya hanya terdapat air ledeng, dimana sudah dipastikan kadar kaporit yang terkandung di dalamnya, yaitu bisa menggunakan alternatif dengan mendiamkan air selama 2-4 hari. Itu dilakukan untuk mengendapkan unsur kaporit di dalam air. Barulah air bisa digunakan dengan mengambil bagian atasnya dan sisakan endapan airnya. Maka, air aman disemprotkan pada aglaonema. Lakukan penyiraman pagi hari dan sore hari secukupnya saja.
Pemupukan
Kebutuhan nutrisi sangat penting untuk menunjang pertumbuhan. Berikan pupuk dengan kandungan NPK yang berimbang. Dengan cara dilarutankan dalam air lalu disiramkan. Pemberian pupuk dengan dosis rendah, namun lebih sering (dua minggu sekali) akan memberikan pengaruh pertumbuhan yang lebih baik. Untuk menambah kebutuhan nutrisi, gunakan air cucian beras. Siram ke media tanam, bukan di daun/batang.
Temperatur
Temperatur optimal yang dibutuhkan aglaonema untuk pertumbuhan terbaiknya adalah 27 – 31 derajat celcius pada siang hari dan 20 – 23 derajat celcius pada malam hari. Temperatur yang terlalu tinggi akan menyebabkan daun tipis dan warnanya menjadi pucat dan pudar. Perubahan temperatur yang ekstrem menyebabkan tanaman aglaonema stress dan pertumbuhan akan terganggu.
Kelembaban
Kelembaban 50 – 75% cocok untuk pertumbuhan aglaonema. Pada kisaran kelembaban ini tanaman akan tumbuh baik dan daunnya segar. Kelembaban lebih rendah akan menyebabkan daun pucat dan layu. Sedang kelembaban yang lebih tinggi akan memicu munculnya beragam penyakit, terutama jamur.
Pencahayaan
Taruh Aglonema di tempat ternaungi(tidak terkena cahaya matahari secara langsung), sesuai habitat aslinya aglaonema menyukai tempat yang teduh. Intensitas sinar matahari yang dibutuhkan hanya 10 – 40%. Untuk mendapatkan pencahayaan tersebut bisa dipasang paranet 75 – 85% dan usahakan menaruh Aglonema di tempat yang terkena sinar matahari pagi dan sore. Untuk itu aglaonema sangat cocok untuk tanaman hias indoor.
Sirkulasi Udara
Sirkulasi udara sangat membantu proses penguapan, terutama saat musim hujan. Sehingga kelembaban lingkungan tetap terjaga. Sisrkulasi udara yang jelek, dapat menyebabkan tertanggunya proses penyerapan hara. Akibatnya pertumbuhan tanaman juga terganggu.
Pemeriksaan media tanam dan pemangkasan.
Jika media terasa keras dan padat, itu menandakan harus segera diganti. Pasalnya, media yang keras dan padat bisa menyebabkan pertumbuhan akar berhimpitan dan sulit untuk berkembang. Jika struktur akarnya banyak percabangan dan kesannya semrawut, sebaiknya dipangkas.
Sebab, rimbunnya akar akan menghambat pertumbuhan tanaman, meski unsur hara yang ada dalam media bisa terserap dengan cepat. Barulah aglaonema yang dipangkas akarnya dapat ditanam lagi pada pot yang lebih besar, agar memberikan kemudahan bergerak pada fase pertumbuhan akar nantinya. Buang bunga bila ada, karena bunga akan membuat daun baru menjadi kerdil, buang juga daun kering/busuk.
Hama dan Penyakit
Penyakit yang sering menyerang adalah layu fusarium akibat dari jamur fusarium. Ini bisa diatasi dengan fungisida. Bila kelembaban tinggi semprot seminggu sekali. Dan perhatikan penyiraman, jangan sampai berlebih dan menggenang. Sedang hama yang sering adalah ulat. Bila menemukan ambil dan matikan. Untuk pencegahan semprot dengan insektisida sebulan sekali. Untuk mencegah hama (khususnya kutu kebul) sirami Aglonema dengan air sabun. Gunakan sabun cuci piring secukupnya, jangan terlalu pekat.
Perawatan di Musim Kemarau
Memasuki musim kemarau, aglaonema membutuhkan perawatan khusus agar daun-daun tidak rusak atau bahkan mati. Musim kemarau cuaca sangat panas di siang hari sehingga penguapan sangat tinggi pada permukaan daun Aglaonema, untuk mengatasi penguapan yang berlebihan ini adalah dengan menjaga kelembaban. Kelembaban dijaga dengan menyemprotkan air ke udara sekitar tanaman, bila cukup dana dapat dipasang alat “pengabut” otomatis yang akan membuat kabut. Solusi lainnya adalah dengan membuat air mancur(fountain) di sekitar tanaman Aglaonema. Untuk menjaga kelembaban tanah/media, siram air secukupnya saja(jangan terlalu banyak) namun dengan frekuensi penyiraman lebih sering.
Yang harus dihindari adalah penggunaan cairan pengkilap daun(termasuk penggunaan susu murni) , karena umumnya cairan pengkilap daun mengandung minyak karena fungsinya untuk membuat daun lebih mengkilap. Pada suhu panas di musim kemarau, cairan pengkilap daun akan membuat daun “menderita” karena membuat permukaan daun menjadi lebih panas.
Untuk mendapatkan aglaonema dengan kondisi prima tidaklah mudah. Banyak hal yang mesti diperhatikan, khususnya dalam hal pemeliharaan dan perawatan. Semoga artikel kami dapat bermanfaat bagi anda