Ada beberapa email dan sms yang masuk ke inbox kami yang merasa kurang jelas dengan penjelasan yang ada di blog. Terutama tentang berapa banyak jumlah hidrogel yang diperlukan jika hidrogel digunakan sebagai campuran media tanam.
Sebelum menuju ke pembahasan tersebut, kami perlu jelaskan tentang perbedaan mendasar antara penggunaan hidrogel sebagai media tanam dan hidrogel sebagai campuran media tanam.
Hidrogel sebagai media tanam artinya media yang digunakan adalah 100 persen menggunakan hidrogel, hanya ada tambahan sedikit sekali bahan – bahan lain misalnya pupuk NPK atau pupuk daun. Biasanya hidrogel sebagai media tanam ini digunakan lebih kepada nilai artistik, oleh karena itu biasanya diletakkan di dalam rumah atau kantor. Hanya tanaman tertentu yang bisa ditanam dalam media ini, khususnya adalah tanaman – tanaman yang tahan di tempat dingin dan dalam kondisi lembab.
Sementara hidrogel sebagai campuran media tanam adalah hidrogel hanya digunakan sebagai campuran, bukan sebagai media utama dalam menanam tanaman atau bunga, media utamanya bisa berupa tanah, sabut kelapa, arang atau media – media tanam umum lainnya. Fungsi hidrogel bukan lagi untuk menambah nilai artistik, tetapi digunakan sebagai “tandon” atau penyedia suplai air bagi tanaman yang bersangkutan agar memiliki cukup persediaan air walaupun lama tidak disiram.
Sehubungan dengan hidrogel sebagai campuran media tanam, jumlah hidrogel yang digunakan sebaiknya adalah maksimal 20 persen dari total media tanam, jumlah 20 persen ini adalah hidrogel yang sudah mengembang atau hidrogel yang sudah direndam di dalam air.
Nilai 20 persen ini adalah nilai optimal penggunaan hidrogel sebagai campuran media tanam. Anda bisa gunakan lebih dari 20 persen atau kurang dari 20 persen dari total media tanam, tetapi sebaiknya dalam kisaran 20 persen tersebut. Dengan hidrogel sekitar 20 persen, anda bisa semprot atau siram tanaman anda kurang lebih satu minggu sekali sudah cukup.