Hidrogel dalam tabulampot

Menarik sekali jika kita memiliki lahan terbatas tetapi bisa kita maksimalkan untuk hal – hal yang berguna. Salah satu cara memaksimalkan lahan yang terbatas adalah dengan menanam dengan sistem tabulampot (tanaman buah dalam pot). Metode ini tidak sulit bagi siapapun untuk mulai berkebun dengan tabulampot, terutama bagi penghobi berkebun.

Mengutip dari tempo, Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor Mustaid Siregar. Ia menilai perawatan tabulampot tak sulit asalkan pemiliknya memang suka tanaman. “Tapi, karena ini tanaman buah, ya sedikit lebih intensiflah perawatannya,” kata peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia itu.

Yang juga perlu diperhatikan adalah pembibitan yang baik. Mustaid menyarankan agar pembibitan dilakukan lewat okulasi dan cangkok. Kedua cara itu tidak mengganggu pertumbuhan akar ketimbang pembibitan lewat penanaman.

Menurut Mustaid, tabulampot juga mesti diberi pupuk hayati dan mikroba pengaya, selain pupuk kandang dan pupuk kompos. Mikroba pengaya penting untuk meningkatkan kesuburan tabulampot. “Tabulampot kan media tanamnya terbatas. Jadi, perlu perlakuan khusus untuk mempengaruhi produksinya,” ucap pemilik tabulampot leci ini.

Sebagai salah satu media yang bisa menjaga dan meng-intensif-kan perawatan tabulampot tanpa perlu repot – repot adalah menggunakan hidrogel. Seperti kita tahu, bahwa suplai air adalah hal yang paling krusial dalam menanam dalam media tabulampot selain pemupukan. Dengan karakteristik hidrogel yang mampu menyimpan air dalam jumlah besar dalam jangka panjang dan tidak membuat pot menjadi “basah” dan tergenang air, maka perawatan tabulampot menjadi sangat mudah dan ringan.

Dengan aplikasi hidrogel dalam tabulampot, maka siapapun akan mudah bertanam dalam tabulampot, fokus perawatan tanaman akan berkurang, kita hanya akan berpikir tentang pemupukan saja.

Mudah bukan?