Genangan Air di Taman Rumah

Mempunyai taman di halaman depan rumah atau teras belakang adalah sesuatu yang menyenangkan. Paling tidak untuk memberikan suasana segar bagi rumah kita. Pemandangan sekitar rumah juga tidak monoton, karena ada tanaman dan atau kolam ikan, apalagi dengan suara gemericik  dari sirkulasi air kolam. Sungguh merupakan hiburan tersendiri di saat senggang di sela – sela rutinitas kerja.

Tetapi dalam situasi tertentu, ternyata taman ini menimbulkan masalah. Di beberapa sudut taman terjadi banyak genangan air ketika dilakukan penyiraman karena faktor drainase yang kurang baik atau memang media nya tidak bisa menyerap air, misalnya bagian bawahnya adalah semen atau beton. Apalagi saat ini adalah musim penghujan, pasti genangan akan terjadi.

Beberapa pembaca menanyakan kepada kami tentang kemungkinan penggunaan hidrogel ini untuk taman di rumahnya, karena persoalan genangan ini menjadi serius manakala genangan ini ternyata menjadi sarang nyamuk, menjadi sumber penyebaran penyakit. Apakah bisa menggunakan hidrogel untuk menggantikan penyiraman tanaman?

Jawabannya pasti bisa. Dengan hidrogel, persoalan genangan air ini jelas akan teratasi, karena ‘genangan’ airnya akan beralih ke hidrogel, akan diserap oleh hidrogel.

Sente dalam hidrogel

Sente  (cente)  sebagai salah satu jenis varian keladi ditanam dalam media hidrogel. Dalam hal ini dipilih sente yang berukuran kecil agar sesuai dengan media hidrogel.

Sente ini awalnya adalah tanaman yang banyak ditemukan di hutan – hutan yang nyaris tidak diperhatikan oleh orang, tetatpi dengan perkembangan jaman, sente dengan berbagai variasi warna daunnya, mulai dilirik untuk dijadikan hiasan di taman. atau dalam kata lain, sente mulai naik pangkat, dari tanaman hutan, menjadi tanaman bernilai ekonomis dan menghiasi taman – taman.

Hidrogel, pemikat mata tamu di rumah

Saya punya pengalaman agak unik dengan red sumatra dan hidrogel ini. Beberapa waktu  yang lalu, adik datang ke rumah dengan mengajak temannya. Kebetulan saya temui di  teras rumah yang di mejanya ada red sumatra yang di tanam pada media hidrogel.

Sambil bicara, temannya adik tersebut berkali kali menyentuh daun dan pot di meja. Saya diamkan saja, sampai kemudian (mungkin karena sudah merasa tahu jawabannya) dia  bilang, “Eh, saya kira ini bunga beneran”.

Saya jawab, “kalau bukan bunga beneran, lalu bunga apa?”. Dia kira bahwa bunga ini bunga plastik, apalagi ditanam di pot yang tidak ada tanahnya sama sekali, diletakkan  di atas meja lagi. sangat bersih dan pantas diletakkan di atas meja.

Rupanya teman adik saya tadi benar – benar tertipu dengan penampilan bunga di atas meja. Dia mengira bahwa yang di atas meja adalah bunga plastik dan hanya mainan saja.  Apalagi setelah dia menyentuh media tanamnya, yaitu hidrogel. Sambil dipegang –  pegang, dia berkali – kali menanyakan,”Apa ini?”

Saya jawab hidrogel.

Mungkin anda sendiri juga akan tertipu dengan penampilan hidrogel tersebut. Karena sangat eksotis dan sangat menarik.

Tanaman lebih indah ditanam pada hidrogel

Bukan hanya tampilan tanaman dan aksennya yang tampak lebih gaya dan indah dipandang mata, tetapi hidrogel juga mampu memberikan sentuhan lain pada tanaman, khususnya bunga.

Dengan menanam bunga pada media hidrogel, bunga menjadi “hidup” dalam arti bahwa beberapa bagian dari bunga menjadi lebih bagus dan indah.

Contoh yang diberikan disini adalah daun tanaman. Jika sebelumnya tanaman di tanam pada pot biasa, daun tanaman nampak biasa – biasa saja. Akan tetapi setelah ditanam pada media hidrogel, daun tanaman menjadi lebih cerah, mengkilap dan lebih bersih jika dibandingkan dengan sebelum ditanam pada media hidrogel.

daun baru pada media hidrogel
daun baru pada media hidrogel

Foto di atas adalah tanaman yang sudah kurang lebih satu bulan berada pada media hidrogell. Sudah tumbuh satu buah daun baru. Jika diperhatikan, daun baru tersebut nampak lebih cerah dan lebih sehat jika dibandingkan dengan daun yang lain yang sebelumnya berada pada pot biasa.

Kenapa bisa ? Karena dengan menanam pada media hidrogell, kita bisa “mengawasi” zat – zat nutrisi apa saja yang bisa masuk ke dalam tanaman. Beda dengan jika ditanam pada pot biasa, berbagai macam “makanan” masuk ke dalam tanaman sehingga lebih tidak terkontrol.